Bercerita Bisnis @ilovekayu: "Keunikan dan Kreatifitas Datangnya dari Konsumen"

Pernah nggak, kamu beli sebuah produk lalu merasakan produk tersebut berfungsi dengan baik sesuai kebutuhan kamu. Kamu puas karena masalahmu bisa diberesin sama fungsi produk itu.

Di lain waktu ketika kamu butuh produk serupa, kamu menghubungi penjualnya. Kamu beli lagi produk lain dari penjual yang sama. Kemudian berlanjut ke pembelian ketiga, keempat dan seterusnya.

Itu yang saya rasakan ketika membeli produk dari @ilovekayu.

Meja laptop bikinan @ilovekayu

Anak saya nyaman juga pake meja laptop ini
 

Saya kenal pemilik @ilovekayu. Teman saya sendiri. Namanya Muhammad Nurul Hilal, biasa dipanggil Hilal.

Dokumentasi Pribadi - 24 Desember 2020
 

Saya ingat, kalo ternyata di Bulan Desember 2020 saya main pertama kali ke rumah Hilal. Waktu itu saya lagi getol mempelajari cara bikin video B-Roll. Alhasil saya coba bikin video di workshop @ilovekayu.



Sebelum lanjut, saya mau menyatakan hal ini: saya menulis tentang @ilovekayu bukan hanya karena Hilal adalah teman saya, tapi karena produk yang dihasilkannya melalui @ilovekayu berhasil memenuhi kebutuhan dan keinginan saya.

Setelah repeat order produk @ilovekayu beberapa kali, saya penasaran dengan usaha @ilovekayu.

Kiri ke kanan: Hakim, Hilal, Jumhan

Tepat 21 Juni lalu, saya janjian sama Jumhan, teman saya pemilik Batik Madesa, untuk main ke rumah Hilal yang sekaligus menjadi workshop @ilovekayu. Di daerah Sumur Jomblang Bogo, Bojong, Kabupaten Pekalongan.

Saya mau tanya-tanya sama Hilal untuk mengobati rasa penasaran. Semoga hasilnya juga bisa bermanfaat buat kamu yang sedang membangun usaha.

Tulisan berikut ini akan menceritakan tanya-jawab antara Hakim dan Hilal. Selamat menyimak!

Apa itu @ilovekayu?

@ilovekayu adalah usaha di bidang kerajinan kayu yang awalnya menerima order bikin huruf kayu, sekarang menerima custom order produk olahan kayu lainnya. Petualangan @ilovekayu dimulai secara resmi pada awal 2018. Kini @ilovekayu berusia 4 tahun.

Kenapa memilih nama @ilovekayu?

Sebelum memilih nama @ilovekayu, ada beberapa referensi seperti @kamarkayu yang menurut Hilal nama tersebut unik, lalu ada nama @ifurnholic yang menurutnya menarik.

Lalu Hilal bikin daftar calon nama, seperti Hilalcraft, Furnika dan ilovekayu. Jatuhlah pada pilihan @ilovekayu yang menurutnya lebih menarik dari opsi nama lain.

Kenapa memilih industri perkayuan (kerajinan kayu)?

Hilal bercerita bahwa ia mengawali karir sebagai buruh pabrik, lalu berkeinginan untuk resign. Hilal sudah bersiap jika nantinya nggak diangkat sebagai karyawan tetap, Hilal bercita-cita harus memiliki usaha di rumah biar nggak perlu melamar kerja lagi.

Tibalah waktu yang diharapkan. Hilal nggak bekerja lagi di pabrik. Ia selangkah lebih dekat dengan impiannya memiliki usaha rumahan.

Sembari mencari ide usaha, Hilal teringat bahwa kakak sepupunya berjualan jilbab. Ia mencoba peruntungan dengan menjualkan jilbab dari usaha kakak sepupunya. Hilal berkeliling menjajakan jilbab dari satu pasar tiban ke pasar tiban lainnya.

Tapi Hilal mengalami kondisi besar pasak daripada tiang. Pengeluaran untuk keperluan jualan seperti biaya kebersihan dan lampu selalu ada, sedangkan pemasukan dari hasil jualan belum tentu ada. Dari situ Hilal melakukan evaluasi dan kembali merenung mau usaha apa lagi.

Suatu ketika selepas Ashar, tiba-tiba terpikir ide bikin jam kayu. Hilal berkonsultasi dengan bapaknya yang memang berprofesi sebagai tukang kayu.

Sang bapak mencoba membuatkan jam kayu. Sekaligus sebagai momen Hilal berlatih mengolah kerajinan kayu ke dalam bentuk tertentu sesuai ide yang muncul.

Setelah itu Hilal mencoba membuat produk-produk kecil seperti huruf kayu, lalu difoto dan diunggah di akun Instagram @ilovekayu.

Hilal paham bagaimana cara bermain social media untuk berjualan. Ia gerak cepat untuk mengamankan nama akun Instagram @ilovekayu terlebih dahulu biar nggak diambil orang lain.

Suatu kali ada teman yang minta dibuatkan rak buku. Kemudian orderan pun berdatangan dari teman yang merekomendasikan ke teman lainnya.

Apakah @ilovekayu hanya menerima order produk kerajinan kayu tertentu? Ataukah semua order kerajinan kayu diterima?

Semua order kerajinan kayu akan @ilovekayu terima. Semula @ilovekayu menjadikan huruf kayu sebagai produk spesialisnya. Seiring waktu Hilal mengamati bahwa huruf kayu nggak setiap saat diorder, sedangkan usaha harus terus berjalan. Untuk menyiasati hal tersebut, maka @ilovekayu menerima semua jenis orderan kerajinan kayu.

Orderan bentuk apa yang paling susah dikerjakan?

Huruf kayu berukuran kecil yang biasanya dipakai untuk dekorasi box tunangan atau mahar. Seperti misalnya tulisan bismillah yang rumit dikerjakan di tahap pengamplasan. Menurut Hilal, salah sedikit maka tulisan yang dibikin bisa patah.

Hal paling susah selanjutnya adalah mengerjakan orderan produk baru yang belum pernah Hilal garap sebelumnya. Contohnya ketika menerima orderan kitchen set dengan lemari besar yang menggunakan multiplex dan tahap finishing menggunakan HPL. Hilal tertantang ketika menerima custom order tersebut dan selesai digarap dalam waktu kurang lebih 2 bulan.

Orderan lain yang dianggap susah oleh Hilal adalah orderan souvenir sendok garpu kayu. Bentuk jadinya memang kecil, namun proses yang dilakukan begitu banyak. Ada tahap pembelahan, membuat cekungan pada sendok, hingga pengamplasan.

Apa suka duka merintis usaha @ilovekayu?

Hilal merasa belum fokus di awal merintis usaha ini. Muncul perasaan ragu apakah usaha @ilovekayu akan berjalan atau tidak. Hilal mengakui bahwa alat pertukangan yang ia miliki masih kurang lengkap.

Selain itu ada juga pengalaman duka berupa salah perhitungan ketika belanja kayu sebagai bahan baku utama. Jumlah bahan kayu yang dibeli ternyata berlebihan dari kebutuhan yang seharusnya.

Sedangkan poin suka dalam merintis usaha @ilovekayu, Hilal begitu menikmati hari-harinya menjalani usaha ini. Hilal mengakui bahwa ia memang menyukai produk kayu.

Nggak bisa dipungkiri bahwa Hilal merasa nyaman karena bisa mengurus usahanya dari rumah. Bermodal buka hape, upload foto produk ke internet, kemudian kontakan sama konsumen, lalu deal, konsumen transfer, barulah produk pesanan dibikinkan di @ilovekayu. Bagi Hilal, itu semua adalah hal yang menyenangkan untuk dijalani.

Tak jarang Hilal merasa kaget ketika berhasil membuat produk kerajinan kayu pesanan konsumennya. Kaget karena ternyata produk bikinannya bagus.

Kesenangan lain yang didapat Hilal adalah karena keunikan dan kreatifitas datangnya dari konsumen.

Produk di @ilovekayu itu bersifat by order dan custom. Jadi, Hilal mewadahi kebutuhan dan keinginan konsumen yang minta dibikinkan produk kerajinan kayu dengan model begini dan begitu.

Ketika menerima custom order yang belum pernah dibikin, maka Hilal akan meminta waktu untuk mempelajari terlebih dahulu. Tujuannya agar bisa memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Ia tidak mau gegabah menerima custom order secara sembarangan.

Dimana saja @ilovekayu berjualan? Via online atau ada toko fisiknya?

Dari awal sampai saat ini @ilovekayu hanya dipromosikan via online. Toko fisiknya belum ada, hanya sekedar workshop (tempat kerja) saja.

Kenapa memilih berjualan via online?

Menurut Hilal, berjualan online lebih simpel, jadi nggak perlu sewa/beli toko. Jalur jualan online sudah memenuhi kebutuhan Hilal untuk membangun usaha @ilovekayu saat ini. Hilal memilih menghemat budget di awal membangun usaha.

Jualan produk @ilovekayu itu di platform online apa saja?

Lebih fokusnya jualan di Instagram. Calon konsumen datang dari Instagram, lalu menghubungi Hilal melalui pesan WhatsApp untuk melakukan order. Sementara ini website untuk @ilovekayu belum tersedia, namun domain ilovekayu.com sudah diamankan Hilal. Membangun website untuk berjualan online sudah menjadi salah satu rencana Hilal berikutnya.

Usaha @ilovekayu masih dihandle sendiri atau sudah ada yang bantuin?

Saat ini @ilovekayu sudah ada yang bantuin, yaitu seorang warga yang tinggal di sekitar workshop.

Gimana cara menyikapi keberadaan kompetitor?

Saat ini Hilal nggak begitu memperhatikan kompetitor karena masih berfokus untuk membangun dan mengembangkan usaha @ilovekayu. Bagi Hilal, kompetitor justru dilihat sebagai patokan referensi. Misalkan @ilovekayu lagi mengalami sepi order, maka Hilal akan mencari tahu apa sih produk yang masih booming di kompetitor. Berdasarkan patokan referensi tersebut, Hilal berharap bisa membuat @ilovekayu memiliki diferensiasi produk ke depannya.

Kalo ada kawan yang datang lalu mengungkapkan gimana cara punya usaha seperti @ilovekayu, gimana?

Pertama kali Hilal akan bertanya balik dulu, maksudnya menanyakan cara itu mau menjadi produsen seperti Hilal atau hanya menjual produk kerajinan kayu saja.

Jika mau menjadi produsen, maka minimal harus memiliki pengetahuan dan kemampuan mengolah kerajinan kayu, walaupun masih dasar. Jika keduanya sudah dipunya, lalu ditambah ada modal, maka tahap berikutnya adalah merekrut tukang agar si kawan sebagai pemilik usaha bisa fokus ke hal lain terkait pengembangan usaha.

Misal si kawan masih nol pengetahuan dan skill pertukangan, lalu mengajukan request belajar kepada Hilal, dengan senang hati Hilal mempersilakan. Bahkan Hilal pun sempat berpikir gimana jika @ilovekayu membuka lowongan magang. Bisa menjadi simbiosis mutualisme, bagi @ilovekayu terbantu karena ada tim magang, sedangkan bagi pemagang juga mendapat keuntungan karena punya pengalaman terkait usaha kerajinan kayu. Tapi rencana tersebut belum direalisasikan.

Ketika si kawan udah jalan usaha seperti @ilovekayu, Hilal malah berpikir untuk berkolaborasi. Hal tersebut berdasarkan pengalaman Hilal sendiri. Selama ini Hilal memiliki teman yang punya usaha serupa dengan @ilovekayu, dan bahkan sudah terbiasa bekerjasama. Misalkan ada order yang overload, maka Hilal akan membagi kerjaan dengan sang teman. Begitu juga sebaliknya.

Apa rencana/harapan Hilal untuk @ilovekayu dalam 5-10 tahun ke depan?

Hilal ingin memiliki tim. Ada tim yang ngerjain orderan, ada tim marketing juga. Secara garis besar, Hilal ingin @ilovekayu bertumbuh-kembang secara pesat dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang.

* * *

Obrolan pun selesai.

Kalo mau silaturahim, silahkan kunjungi Instagram.com/ilovekayu.

Kalo kamu lebih suka mendengarkan isi tulisan ini dalam bentuk audio, maka silakan putar episode Spotify berikut ini:

Jika hal ini bermanfaat, silakan share ke teman-teman. Siapa tahu mereka sedang membutuhkan referensi cara membangun usaha.

Terimakasih udah membaca cerita saya hari ini.

Wiradesa, 25 Juni 2022

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi20lfnow3QxP3Kc-J97UjazD-A6Rmlw2zsWiEtWELV9fxwTi5ziEoaqksJpcNF5osZygSDl-dUUkv0iYgkarvFHqdTTy7n_hFdYLSDtzyXe4H6hhHEoSVRXuF_e6h-o-P7yo8ZoF0KCSLPG0n2mEKgZWL_-weYvfWWDQnUgspQxLuSAuVUz72nZFidrg=s16000
https://shp.ee/bpf6c9h
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhD0Eq7xBQ7tIFbIK7Q_ECgIN6RtBZmrjR9YqggvtcsZ1CoHXwNN9jIsBMKBq03Zya3OntDoqh5E-nEGOnJX7nKl6fpqanGh9_DJV1IqQCUl3UkdtugmLBieSak_Pq-ahg6VdfxcaSCLmJJob8e2ndhYblPOVR0ejd3wIC-6qGxS2rorSdmueB1gpkRzA=s16000
https://shp.ee/m8bycch
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhMHrequR_uiFqHUSPt2thla2lqOVUNoui7mo8a0RoSEJ11oovhPG4cQSxMs2ltpJ5FZcuZg59zkwasw7EWVTL7xyNLsB3KjN5wztNTU4ETP_K9wI9FjqeMfZr4becfFFc7xKjiLuIA9IBihgRbo98bVwbu_T09Lh6OZbG0PSN2aLK2q5ZKwyqPoMJn0Q=s16000
https://shp.ee/6p8qtih
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgjJ6RZa4pWp-Tb7MaMnnsm-M7-RX3ho3v0o2WMDZMWHpsjY8p-KGJwUw8n4Ip2mVIpAsDT6kFhsMd433EisJCycOjTTt0i_AzcctOSV_i5gxi94W-MrUQgLmsdg9sw2rAOlSSWnayIXB63EwI4H1HdExTGwYmtm4H5RgUN5sj1tWniSQQ7Qu6CODx5uw=s16000
https://shp.ee/uap8v7h

Lebih baru Lebih lama