Aktif Mengabarkan

Saya ingin bercerita sedikit tentang gaya berkomunikasi.

Ini berasal dari pengalaman saya selama ini.

Boleh jadi kamu juga pernah merasakan situasi seperti di cerita ini.

Thanks to Adem AY on Unsplash

Jadi, ada seseorang yang sering berencana sesuatu, tapi akhirnya nggak terlaksana. Orang itu bilang ke kamu tentang rencananya.

Contoh situasinya seperti ini:

"Bro, kayaknya aku bisa datang di acara nanti, kalo cukup waktunya. Soalnya aku lagi ada perlu duluan..."

Fakta di lapangan: tidak ada informasi berikutnya dari si kawan, tentang apakah ia jadi datang atau nggak. Bahkan sampai acaranya mulai hingga selesai.

Kisah lain yang serupa, si A berencana main ke rumah seorang kawan. "Masbro, nanti aku mau ke rumahmu jam 10, ya...", begitu kira-kira kalimat yang muncul.

Waktu yang dijanjikan berlalu, tapi si A tak kunjung datang. Bahkan selama hampir seharian kawan si A masih nungguin.  "Kok nggak datang-datang...", pikir kawan si A. Lalu ia bertanya langsung ke si A melalui pesan singkat.

"Bro A, jadi ke rumahku, nggak?"

"Waduh, sori, Masbro. Aku masih ada urusan. Belum kelar ini..."

Kurang lebih begitulah isi percakapan via pesan singkat.

Dari sudut pandang saya, 2 cerita tadi aneh. Ternyata ada orang yang bisa untuk nggak ngasih kabar sedini mungkin. Entah karena udah jadi kebiasaannya seperti itu, atau memang lupa memberi kabar karena kesibukannya.

Saya dibesarkan oleh orangtua, khususnya almarhum bapak yang memberi contoh ke saya tentang komunikasi aktif.

Kalo di grup WhatsApp keluarga, bapak suka memberi contoh untuk mengabarkan kepada keluarga inti bahwa bapak lagi dimana. Kalo pergi kemana ngabarin, kalo udah sampe ke lokasi, maka sesegera mungkin memberi kabar. Biar keluarga tahu bahwa bapak udah sampai ke lokasi sesuai rencana.

Kaitan dengan contoh kasus di atas tadi, saya diajarkan bapak untuk aktif memberi kabar ke orang yang punya urusan dengan saya.

Tujuannya agar orang tersebut memiliki info terkini dengan situasi saya. Apakah saya jadi datang sesuai waktu dan tempat yang udah disepakati, ataukah saya datang molor karena ada keperluan mendadak, atau ada info terkini lainnya.

Jadi, orang yang janjian dengan saya akan tahu, dan bisa mengambil solusi apakah janjian dilanjut, ditunda, atau dibatalkan karena ada info terbaru.

Saya lebih menghargai orang yang memberi info terbaru secepat mungkin. Nggak masalah acaranya batal tapi orang tersebut sudah ngabari terlebih dahulu. Daripada diam saja nggak ada konfirmasi apapun.

Jika saya punya janji dengan seseorang, saya cenderung akan memberi kabar terkini kepadanya. Saya nggak mau membuat orang tersebut menunggu saya. Menunggu tanpa kepastian itu nggak tenang. Kepikiran.

Itu sudut pandang saya. Kamu boleh setuju, boleh tidak.

Terimakasih udah membaca cerita saya hari ini.

Wiradesa, 27 Februari 2022


https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi20lfnow3QxP3Kc-J97UjazD-A6Rmlw2zsWiEtWELV9fxwTi5ziEoaqksJpcNF5osZygSDl-dUUkv0iYgkarvFHqdTTy7n_hFdYLSDtzyXe4H6hhHEoSVRXuF_e6h-o-P7yo8ZoF0KCSLPG0n2mEKgZWL_-weYvfWWDQnUgspQxLuSAuVUz72nZFidrg=s16000
https://shp.ee/bpf6c9h
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhD0Eq7xBQ7tIFbIK7Q_ECgIN6RtBZmrjR9YqggvtcsZ1CoHXwNN9jIsBMKBq03Zya3OntDoqh5E-nEGOnJX7nKl6fpqanGh9_DJV1IqQCUl3UkdtugmLBieSak_Pq-ahg6VdfxcaSCLmJJob8e2ndhYblPOVR0ejd3wIC-6qGxS2rorSdmueB1gpkRzA=s16000
https://shp.ee/m8bycch
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhMHrequR_uiFqHUSPt2thla2lqOVUNoui7mo8a0RoSEJ11oovhPG4cQSxMs2ltpJ5FZcuZg59zkwasw7EWVTL7xyNLsB3KjN5wztNTU4ETP_K9wI9FjqeMfZr4becfFFc7xKjiLuIA9IBihgRbo98bVwbu_T09Lh6OZbG0PSN2aLK2q5ZKwyqPoMJn0Q=s16000
https://shp.ee/6p8qtih
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgjJ6RZa4pWp-Tb7MaMnnsm-M7-RX3ho3v0o2WMDZMWHpsjY8p-KGJwUw8n4Ip2mVIpAsDT6kFhsMd433EisJCycOjTTt0i_AzcctOSV_i5gxi94W-MrUQgLmsdg9sw2rAOlSSWnayIXB63EwI4H1HdExTGwYmtm4H5RgUN5sj1tWniSQQ7Qu6CODx5uw=s16000
https://shp.ee/uap8v7h
Lebih baru Lebih lama