Pagi 31 Januari 2022, saya mengisi waktu dengan menyimak obrolan di salah satu video dari Channel Youtube Helmi Yahya Bicara. Video rekaman live-streaming 20 Juni 2020.
 |
| Photo by Miguel Bruna on Unsplash |
Sumber video di: https://youtu.be/mstKgTyWbnw. Cek menit ke 30:45.
Video tersebut berisi obrolan antara Pak Helmi Yahya, Deddy Corbuzier dan Sharif Benyamin yang membahas Peluang, Tantangan dan Harapan menjelang New Normal.
Tentu saja saya nggak akan membahas isi video rekaman tersebut, melainkan saya tertarik dengan salah satu pernyataan:
"Nggak ada yang bisa diselesaikan dengan mengeluh." - Helmi Yahya
Saya mengangguk karena pernyataan itu.
Momennya adalah ketika Pak Helmi sedang menyampaikan materi beliau disambung dengan penjelasan quote Zig Ziglar.
“It is your attitude, not your aptitude, that determines your altitude.” - Zig Ziglar
Menurut Pak Helmi, menjadi pintar saja tidak cukup. Orang sukses terbentuk karena attitude-nya, bukan karena kemampuannya. Orang yang nggak disiplin, nggak bisa menghargai orang lain, nggak kreatif, cepet putus asa, semangatnya kurang, suka mengeluh akan jauh dari kategori orang sukses.
"Nggak ada yang bisa diselesaikan dengan mengeluh. Kita harus punya pribadi yang pantang menyerah, yang jeli melihat peluang. Itulah yang akan menentukan pencapaian kita. Itu maksudnya", lanjut Pak Helmi Yahya.
Saya garis bawahi pembahasan tentang mengeluh. Memang faktanya, saya nggak menemukan solusi apapun yang dihasilkan dari aktifitas mengeluh.
- Apakah dengan mengeluh bisa bikin pikiran plong?
- Apakah dengan mengeluh bisa bikin kamu bahagia?
- Apakah dengan mengeluh bisa mendatangkan penghasilan?
Poin pertama dan kedua, rasanya nggak mungkin...
Tapi kalo poin ketiga, mungkin bisa.
Caranya?
Dengan berakting sebagai pemain film atau sinetron yang kerjaannya ngeluh mulu. Begitu beres syuting, dapet duit tuh. Berpenghasilan, deh... Hehehee...
Becanda itu... Becanda...!
Kalo kerjaan utamanya mengeluh, ya nggak akan kemana-mana. Stuck aja di situ terus.
Semisal ada orang kasihan pengen ngasih kerjaan bersihin rumah, mungkin sang pemberi kerja bakal menyaksikan adegan dimana sang penerima kerja akan mengeluh:
- "Ini kenapa gede banget sih rumahnya?!"
- "Kenapa yang ngebersihin beginian harus gue, ya?!"
- "Capeknyaaa... Mending gue tidur aja daripada terima kerjaan beginian...?!"
Alhasil di kemudian hari, sang pemberi kerja mending memilih orang lain yang beneran siap kerja dengan segala konsekuensinya daripada memilih sang pengeluh tadi.
Saya pastikan bahwa tulisan ini nggak mengandung keluhan saya. Jadi, semoga ada manfaatnya, ya...
Terimakasih udah membaca cerita saya hari ini.
Wiradesa, 31 Januari 2022
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi20lfnow3QxP3Kc-J97UjazD-A6Rmlw2zsWiEtWELV9fxwTi5ziEoaqksJpcNF5osZygSDl-dUUkv0iYgkarvFHqdTTy7n_hFdYLSDtzyXe4H6hhHEoSVRXuF_e6h-o-P7yo8ZoF0KCSLPG0n2mEKgZWL_-weYvfWWDQnUgspQxLuSAuVUz72nZFidrg=s16000https://shp.ee/bpf6c9h
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhD0Eq7xBQ7tIFbIK7Q_ECgIN6RtBZmrjR9YqggvtcsZ1CoHXwNN9jIsBMKBq03Zya3OntDoqh5E-nEGOnJX7nKl6fpqanGh9_DJV1IqQCUl3UkdtugmLBieSak_Pq-ahg6VdfxcaSCLmJJob8e2ndhYblPOVR0ejd3wIC-6qGxS2rorSdmueB1gpkRzA=s16000https://shp.ee/m8bycch
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhMHrequR_uiFqHUSPt2thla2lqOVUNoui7mo8a0RoSEJ11oovhPG4cQSxMs2ltpJ5FZcuZg59zkwasw7EWVTL7xyNLsB3KjN5wztNTU4ETP_K9wI9FjqeMfZr4becfFFc7xKjiLuIA9IBihgRbo98bVwbu_T09Lh6OZbG0PSN2aLK2q5ZKwyqPoMJn0Q=s16000https://shp.ee/6p8qtih
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgjJ6RZa4pWp-Tb7MaMnnsm-M7-RX3ho3v0o2WMDZMWHpsjY8p-KGJwUw8n4Ip2mVIpAsDT6kFhsMd433EisJCycOjTTt0i_AzcctOSV_i5gxi94W-MrUQgLmsdg9sw2rAOlSSWnayIXB63EwI4H1HdExTGwYmtm4H5RgUN5sj1tWniSQQ7Qu6CODx5uw=s16000https://shp.ee/uap8v7h