Nggak Bisa Satu Malam

Membangun kepercayaan itu butuh waktu lama. Berbeda dengan menghancurkannya, dalam waktu sekejap mata pun bisa.

Photo by Nick Fewings on Unsplash
 
Seperti halnya orang-orang yang memulai usaha. Membangun bisnis dari jualan produk-produk orang lain.

Menjadi reseller atau drophipper adalah cara belajar paling gampang untuk dilakukan. Kenapa? Karena nggak butuh modal uang besar untuk melakukannya.

Kalo reseller perlu sekian rupiah untuk belanja produk dari produsen atau supplier. Sedangkan kalo dropshipper itu nggak perlu modal uang di awal, yang penting ada kesepakatan antara pelaku dropship dengan supplier atau produsen.

Oh ya, alasan lain kenapa menjual produk orang lain itu cara belajar paling gampang untuk dilakukan adalah karena produk orang lain udah terbukti dibeli, jadi memang ada pasarnya. Bukan barang baru yang masih belum jelas akan laku atau tidak. Poin ini memudahkan seseorang untuk belajar jualan.

Di jaman sekarang, jualan melalui online tentu menjadi opsi yang nggak bisa dipandang remeh. Justru dunia maya memudahkan seseorang untuk mencari calon konsumennya.

Kita bisa mencari di akun social media mana aja, konsumen kita akan berkumpul. Nah, di situlah kita bisa mendekati mereka. Tawarin produk jualan ke mereka.

Orang yang nggak kenal, lalu nawarin produk jualan maka kecil kemungkinan bakal closing. Kecuali udah terjalin kepercayaan di antara kedua pihak.

Nah, poin membangun kepercayaan itulah yang butuh perjuangan. Nggak mudah, tapi bisa dilakukan, bisa diusahakan.

Salah satu cara membangun kepercayaan calon pembeli adalah dengan memperkenalkan diri dengan baik, menjelaskan maksud dan tujuan kita ke mereka dengan sopan, memberikan garansi.

Ketika sudah punya pembeli, maka cantumkan testimoni di akun socmed jualan sebagai bentuk kepercayaan orang terhadap usaha kita. Istilahnya kita mengumumkan ke publik bahwa sudah ada orang-orang yang mempercayai usaha kita, udah nyobain beli produk kita.

Di awal itu yang penting orang itu mencoba beli produk kita dulu aja. Persoalan berikutnya adalah jika produk kita bagus dalam artian sesuai ekspektasi pembeli, maka mereka punya kemungkinan membeli lagi. Apalagi kalo manfaat produk dirasain lebih besar daripada harga yang dibeli, bisa dibilang pembelinya puas.

Ketika terjadi pembelian ulang, maka kesimpulannya produk tersebut memang bagus.

Kepercayaan makin meningkat ke toko online kita. Jaga terus dengan memberikan pelayanan dan produk terbaik yang bisa kita upayakan.

Istilahnya membangun kepercayaan nggak bisa dalam satu malam. Butuh proses panjang.

Sesuatu yang viral mungkin meledak sebentar, tapi kalo produk dan pelayanannya nggak sesuai ekspektasi calon konsumen, ya bakal cepet tenggelam. Nggak bertahan lama.

Sama halnya dengan Mukena Larizka yang sedang diupayakan dapat kepercayaan muslimah Indonesia. Biar urusan kebutuhan mukena untuk sholat dipercayakan muslimah ke Mukena Larizka.


Terimakasih udah membaca cerita saya hari ini.

Wiradesa, 11 Mei 2022

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi20lfnow3QxP3Kc-J97UjazD-A6Rmlw2zsWiEtWELV9fxwTi5ziEoaqksJpcNF5osZygSDl-dUUkv0iYgkarvFHqdTTy7n_hFdYLSDtzyXe4H6hhHEoSVRXuF_e6h-o-P7yo8ZoF0KCSLPG0n2mEKgZWL_-weYvfWWDQnUgspQxLuSAuVUz72nZFidrg=s16000
https://shp.ee/bpf6c9h
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhD0Eq7xBQ7tIFbIK7Q_ECgIN6RtBZmrjR9YqggvtcsZ1CoHXwNN9jIsBMKBq03Zya3OntDoqh5E-nEGOnJX7nKl6fpqanGh9_DJV1IqQCUl3UkdtugmLBieSak_Pq-ahg6VdfxcaSCLmJJob8e2ndhYblPOVR0ejd3wIC-6qGxS2rorSdmueB1gpkRzA=s16000
https://shp.ee/m8bycch
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhMHrequR_uiFqHUSPt2thla2lqOVUNoui7mo8a0RoSEJ11oovhPG4cQSxMs2ltpJ5FZcuZg59zkwasw7EWVTL7xyNLsB3KjN5wztNTU4ETP_K9wI9FjqeMfZr4becfFFc7xKjiLuIA9IBihgRbo98bVwbu_T09Lh6OZbG0PSN2aLK2q5ZKwyqPoMJn0Q=s16000
https://shp.ee/6p8qtih
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgjJ6RZa4pWp-Tb7MaMnnsm-M7-RX3ho3v0o2WMDZMWHpsjY8p-KGJwUw8n4Ip2mVIpAsDT6kFhsMd433EisJCycOjTTt0i_AzcctOSV_i5gxi94W-MrUQgLmsdg9sw2rAOlSSWnayIXB63EwI4H1HdExTGwYmtm4H5RgUN5sj1tWniSQQ7Qu6CODx5uw=s16000
https://shp.ee/uap8v7h
Lebih baru Lebih lama